TeknologiKapal Tanpa Awak. Di tahun 2021 ini, banyak pihak yang membicarakan soal kehadiran kapal tanpa awak atau Marine Autonomous Surface Ships (MASS). Menurut dia penerapan MASS di Indonesia harus dipikirkan matang-matang. "Saya tegaskan bahwa saya bukan anti terhadap kemajuan teknologi kapal laut. Tapi sebelum diterapkan sepenuhnya
Berikutada 8 alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut: 1. Life Boat Tentunya di setiap kapal laut musti disiapkan sekoci / life boat dalam jumlah yang cukup. Sekoci adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana kapal akan tenggelam.
Keselamatankerja merupakan prioritas penting bagi pelaut profesional saat bekerja di atas kapal. Seluruh perusahaan pelayaran memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal Read more +
terjadinyakecelakaan kapal seperti tenggelam, terbakar, kandas dan tubrukan juga disebabkan kelebihan muatan serta pengaturan muatan yang tidak tepat serta peralatan navigasi dan keselamatan yang kurang memadai juga kurangnya perawatan kapal serta kurangnya pengawasan intensif terhadap kelaikan kapal, juga kurangnya disiplin kerja dari awak
Berikutini adalah alat keselamatan kerja kapal yang harus ada disebuah kapal untuk menjamin keselamatan pekerja. Menggunakan Pelindung Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal 'Dangri' or 'Boiler Suit' Helm
Fd0pwW. Perjalanan di laut atau pelayaran, berdasarkan International Maritime Organization IMO merupakan jenis industri internasional terbesar di dunia. Namun demikian, pelayaran juga merupakan salah satu industri paling berbahaya di dunia sebab memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat memastikan semua operasi yang terjadi dalam sebuah pelayaran, khususnya di atas kapal, dapat berjalan dengan lancar dan terhidar dari risiko, maka dibutuhkan Prosedur Keselamatan di Kapal. Prosedur Keselamatan Sebelum Berlayar Prosedur keselamatan di kapal secara umum terbagi atas dua bagian, yaitu sebelum kapal berlayar dan saat berlayar. Beberapa prosedur yang direkomendasikan sebelum kapal berlayar di antaranya Melakukan pemeriksaan secara acak terhadap penumpang, kendaraan, dan barang bawaan. Pemeriksaan dilakukan terhadap semua penumpang kecuali terhadap anak yang naik bersama orang dewasa. Melakukan pemeriksaan terhadap segala benda, peralatan, kendaraan atau lainnya yang menampung bahan bakar baik berbentuk cair maupun gas. Beberapa perangkat elektrik seperti kompor listrik dan sejenisnya dilarang untuk digunakan saat berlayar. Tidak membuat api seperti membakar lilin. Tidak meletakan kereta bayi atau kursi roda di koridor. Prosedur Keselamatan di kapal Saat Berlayar Perhatikan dan pelajari Petunjuk Alarm’ atau Prosedur Menyelamatkan Diri’ yang dipasang di kabin. Perhatikan dan pelajari tanda-tanda petunjuk rute menyelamatkan diri yang ada di sepanjang koridor dan tangga. Petunjuk tersebut mengarahkan ke tempat berkumpul atau Muster Point’. Pelajari dan coba susuri rute utama dan juga rute alternatif untuk menyelamatkan diri. Perhatikan semua tanda keselamatan saat berada di kapal. Dengarkan informasi yang disampaikan melalui Public Address System’ dan lakukan instruksi yang diberikan oleh petugas kapal. Mengenali bunyi alarm seperti tujuh bunyi pendek dan satu panjang yang berarti perintah untuk segera berkumpul di assembly atau muster station. Perhatikan dan ingat tempat penyimpanan alat keselamatan seperti alat pemadam api ringan, pelampung dan sebagainya. Baca juga Jenis Aksesoris Rantai Jangkar Silahkan kontak kami VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat safety kapal di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.
Keselamatan diri pada saat bekerja adalah hal mutlak yang perlu diingat oleh pelaut profesional. Semua perusahaan pengiriman dan expedisi meyakinkan kalau setiap kru dan awak kapal mereka harus mengikuti prosedur keselamatan pribadi dan ketentuan untuk semua operasi yang dilakukan diatas kapal. Untuk menjaga keamanan kerja yang optimal di kapal, perlu langkah awal untuk meyakinkan agar awak kapal memakai perlengkapan pelindung pribadi mereka yang di sesuaikan dengan beragam type pekerjaan yang dilakukan diatas kapal. Alat keselamatan kerja berikut ini adalah dasar perlengkapan pelindung diri APD kapal untuk menjaga keselamatan awak atau kru dalam bekerja Baju Pelindung/ Wear Pack Pakaian keselamatan kerja yang wajib di pakai oleh pekerja di lapangan sesuai dengan peraturan di lingkungan perusahaan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya selama bekerja. Alat pelindung diri APD Wearpack di kenal juga dengan sebutan cover all atau katelpack, pakaian ini di desain untuk melindungi diri pekerja yang berada di lingkungan luar atau lapangan. Wearpack atau coverall tersedia bermacam-macam bahan dan warna, dan di sesuai kan dengan peraturan dan kebutuhan pekerjaan Pemilihan wearpack sebaiknya jangan terlalu sempit atau ketat, sehingga menghalangi atau pemakainya kesulitan dalam melakukan gerakan selama bekerja, jangan juga wearpack di pakai terlalu besar dari ukuran tubuh kita, sehingga bisa menimbulkan bahaya. Pakailah wearpack dengan bahan yang tidak menimbulkan efek panas, gerah atau bahkan untuk kulit yang sensitif bisa menimbulkan efek gatal. Pakailah dengan ukuran yang ideal untuk tubuh kita, pastikan bisa aman dan nyaman selama kita memakainya.. Helmet Helm safety merupakan alat untuk melindungi kepala dari benturan benda yang bisa mengakibatkan cedera ringan sampai parah. Safety Helmet wajib dipakai di semua area proyek / semua area yang mempunyai resiko kepala terbentur atau tertimpa benda. Safety Shoes Semua awak kapal wajib dilengkapi dengan safety shoes. Safety shoes wajib dipakai di semua area proyek,/ semua area yang mempunyai resiko kaki terluka atau tertimpa oleh benda. Untuk cara memilih sepatu safety, telah kita ulas di >> Jangan Salah Ini Dia Cara Memilih Sepatu Safety Yang Tepat Untuk Pekerjaan. Sarung Tangan Ada 3 macam sarung tangan yang kita pakai. Sarung tangan katun / kain, digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan manual yang mempunyai resiko tangan terluka oleh benda kerja, misalnya pekerjaan pengankatan benda / barang, pekerjaan mekanik, dan pekerjaan manual lainnya. Sarung tangan kulit, digunakan untuk pekerjaan yang menimbulkan percikan api atau mempunyai resiko tangan terbakar, misalnya pekerjaan las. Sarung tangan karet / latex, digunakan untuk pekerjaan yang terkait dengan penanganan bahan kimia. Dan sarung tangan kulit chrome, wajib digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan perbaikan instalasi listrik tegangan tinggi. Pelindung Mata Goggles Safety goggles dapat melindungi mata dari percikan benda asing yang datangnya dari depan, samping, bawah dan atas. Safety Goggles wajib dikenakan ketika bekerja pada pekerjaan yang mempunyai resiko terkena percikan benda / bahan dari semua arah. Ear Muff/plug Wajib digunakan ketika masuk ke area yang menimbulkan tingkat kebisingan tinggi, atau disekitar / disekeliling orang yang melakukan pekerjaan dengan tingkat kebisingan tinggi, misalnya masuk genset room, pekerjaan gauging, impact, memukul dengan hammer, di area pompa / multiflow, dan lainnya.. Body Harnes Safety harness wajib dipakai oleh pekerja yang bekerja diatas ketinggian lebih dari 2 meter, seperti di atas atap bangunan, di atas tiang listrik, repair di boom / arm excavator, dll. Safety harness tidak wajib dipakai untuk pekerja yang di atas tangki air, tangki solar yang sudah dilngkapi dengan pagar pengaman. Masker Masker digunakan untuk melindungi saluran pernafasan dari kemasukkan benda asing, seperti debu atau uap kimia yang beracun. Masker wajib dipakai ketika pekerja berada di area yang mempunyai resiko terhirupnya benda asing ke saluran pernafasan. Type masker yang digunakan tergantung dari jenis benda yang berpotensi terhirup ke saluran pernafasan. Jika debu, digunakan masker debu, misalnya untuk checker, trafficman, dll. Jika uap / zat kimia, digunakan masker kimia, misalnya blaster, welder, dll. Pelampung Baju pelampung wajib dipakai oleh peker yang bekerja di perairan, seperti di tengah laut. Sehingga ketersediaan alat ini sangat diperlukan untuk awak kapal yang bekerja ditenga laut Apron & Leg Protector Apron adalah alat pelindung khusus & wajib digunakan oleh welder untuk melindungi radiasi sinar las. Leg protector adalah pelindung lengan untuk melindungi tangan dari percikan bunga api dari aktivitas pengelasan. Demikianlah 10 Alat Keselamatan Kerja Kapal Laut yang Perlu Diperhatikan, semoga bermanfaat
Prosedur dan Tips Keselamatan ABK Personil Di Atas Kapal Pekerjaan diatas kapal merupakan salah satu pekerjaan yang sangat membahayakan di dunia dimana pekerjaan ini memiliki beberapa resiko yang dapat terjadi hingga dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Industri shipping sekarang ini terikat dengan aturan-aturan seperti SOLAS dan aturan lainnya yang mengatur keselamatan kerja termasuk juga kepada perusahaan untuk disiplin dalam menerapkan segala aspek peraturan keselamatan di laut. Disini akan dibahas mengenai keselamatan crew kapal atau ABK saat bekerja diatas Keselamatan Untuk Pelaut di Atas KapalSaat kita berbicara tentang keselamatan personil, penting untuk dipahami bahwa kesediaan peralatan keselamatan yang tepat untuk pelaut tidak dapat menjamin lingkungan kerja yang aman tidak dapat diciptakan. Pelaut harus menyadari dan memahami mengenai keselamatan dan keamanan di atas kapal itu sendiri. Sehingga harus ada kebutuhan dari personil itu sendiri untuk mengembangkan kebiasaan yang terhadap keselamatan dan untuk membuat lingkungan kerja lebih aman dan terjamin. Untuk memastikan bahwa Anda mempunyai tingkat keselamatan saat bekerja di kapal, ada beberapa hal perlu dilakukan yaitu1. Awareness terhadap sekitarLangkah pertama dan terpenting dalam keselamatan pribadi di atas kapal adalah dengan memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Kesadaran tentang lingkungan mencakup mengetahui ruang kerja Anda, risiko dan bahaya yang ada di sekitar Rasa kecurigaan keselamatanSetelah memperhatikan sekeliling Anda secara menyeluruh, termasuk risiko / bahaya, periksa tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh setiap jenis kecelakaan di area tersebut. Selalu perhatikan bahwa jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan apa pun di atas kapal selalu lebih besar daripada yang akan Anda hitung. Selain itu, pastikan anda mempertimbangkan keraguan dan rasa kecurigaan dengan benar sebelum memulai pekerjaan. 3. Perhitungan Resiko yang terjadiBaik untuk personil di atas kapal untuk mengetahui jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan sebelum melakukannya. Kurangi atau minimalkan bahaya sebanyak mungkin dari tempat kerja Anda sebelum melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada Anda. Meminimalkan jumlah risiko yang terlibat akan meningkatkan tingkat keselamatan pribadi Memeriksa APD sebelum bekerjaAlat pelindung diri APD di kapal memberi Anda alat untuk meningkatkan keselamatan Anda di kapal. Pastikan Anda menggunakan peralatan keselamatan yang tepat seperti yang sesuai dengan pekerjaan. Anda juga harus mengetahui pengoperasian dan cara kerja semua alat keselamatan di Escape RouteDalam situasi keadaan berbahaya, selalu rencanakan strategi keluar Anda dari tempat kerja Anda melalui rute yang paling mudah dan cepat. Rute pelarian adalah pilihan terakhir yang akan Anda upayakan jika semua tindakan untuk mengurangi kecelakaan Keselamatan di Atas KapalSetiap pekerjaan dan tempat yang ada di kapal, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan yang dilakukan oleh setiap crew di atas kapal. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berada di atas kapal1. Keselamatan di Ruang MesinMemegang pegangan pada tangga saat menggunakan tangga. Juga, berhati-hatilah jika ada minyak atau bahan selip lainnya di lantai. Selalu kenakan perlengkapan safety gear yang disediakan untuk Anda, terutama helm safety saat bekerja di ruang terhadap mesin/alat yang bekerja pada RPM tinggi. Semua peralatan bergerak/ berputar harus dilindungi sebaik mungkin agar tidak terlepas saat yang disebutkan sebelumnya, karena banyaknya oli pelumas dan bahan bakar di ruang mesin, kemungkinan tergelincir dan tersandung tinggi. Oleh karena itu, selalu awasi kebocoran pernah bersandar atau meletakkan diri Anda di pagar railing karena dapat menyebabkan tersandung dan jatuh dari ketinggian. Selalu gunakan tali pengaman saat bekerja di berlari di ruang mesin. Bahkan selama alarm darurat, agar tetap berjalan dengan Merokok di Ruang pernah menyentuh pipa bahan bakar atau uap dengan tangan kosong. Pastikan isolasi pada sistem pipa uap dan bahan bakar, dan benar-benar dalam keadaan kering. Adanya minyak di atas atau di bawah permukaan dapat menyebabkan kebakaran. Jangan pernah mengangkat beban berat sendirian. Perhatikan beban benda dan kapasitas angkat pernah mengabaikan ketidaknormalan apa pun pada mesin. Selalu periksa, laporkan dan semua operasi darurat dan prosedur Anda melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan sebelum mengerjakan sistem kelistrikan untuk menghindari bahaya sengatan listrik. Jika ada bagian dari sistem deteksi kebakaran yang sementara tidak berfungsi karena perbaikan apa pun harus diinformasikan ke setiap Bunkering harus dipastikan berfungsi dan ditest setiap bulannya saat sebelum pengisian bahan tidak ada orang yang berjaga pada ruang mesin, pintu masuk eksternal ke ruang mesin harus dikunci kecuali pintu masuk yang telah ada material yang mudah terbakar yang tertinggal pada meja atau ember di ruang mesin setelah melakukan suatu harus digunakan sesuai pedoman dan pengukur tekanan harus diuji dan dikalibrasi secara berurutan setiap Inspection harus dilakukan setiap bulan2. Keselamatan di DekBerhati-hati terhadap pipa dan perlengkapan dek lainnya yang dapat menyebabkan tersandung dan jatuh. Pastikan Anda benar-benar mengetahui mesin di atas dek, bersama dengan tindakan pencegahan dan pengoperasian keselamatan. Jangan pernah berjalan di bawah beban yang diangkat dan lokasi alat pemadam kebakaran lokasi lifebuoy dan liferafts di kapal berada di laut, selalu beri tahu seseorang sebelum keluar ke geladak sendirian, bahkan selama jam tidak pernah keluar ke dek saat cuaca bekerja di bagian haluan atau buritan kapal, waspadalah terhadap tali, rantai, dan mesin, terutama saat dioperasikan di pernah bersandar di sisi kapal atau di pagar samping railingSaat menggunakan gangway, pastikan tersedia pegangan dan jaring lokasi sambungan international shore connection, fire plan, fire hydran, dan selang di lokasi peti kemas IMDG International Maritime Dangerous Good/ barang berbahaya dan spesifikasinya termasuk prosedur darurat penanganannyaSaat bekerja di ketinggian seperti di tiang atau area jembatan, selalu kenakan tali memasang gangway di pelabuhan, selalu kenakan tali pengaman dan jaket gunakan semua alat pelindung diri APD yang diperlukan dan bekerja dalam Keselamatan di Ruang AkomodasiPastikan kamar Anda bersih dan higienis agar bebas pintu akses kabin Anda hanya memiliki sistem penguncian di dalam, yaitu tidak ada kait tambahan di luar pintu. Selain itu, pastikan sistem pengunciannya memudahkan Anda untuk keluar ruangan meskipun pintu terkunci dari luar. Pastikan paking dan engsel karet lubang port bekerja dengan benar dan memiliki kedap air untuk menghindari masuknya air dalam cuaca buruk atau merokok sambil duduk atau berbaring di tempat tidur dan jangan membuang rokok hidup di tempat pernah menggunakan hot plate atau pemanas untuk keperluan memasak di dalam kabin Anda. Jangan pernah menggunakan kabel terbuka tanpa steker atau kabel telanjang di dalam pastikan rangkaian listrik tidak pernah kelebihan beban, misalnya terlalu banyak sambungan yang dimasukkan ke dalam satu pernah meletakkan pakaian Anda di dekat atau di atas pemanas ruangan atau pernah meninggalkan setrika tanpa pastikan semua sirkuit listrik di area akomodasi dalam keadaan baik untuk menghindari kebakaran pernah meninggalkan panci minyak tanpa pengawasan di operasi pengelasan atau pemotongan gas dilakukan di dalam akomodasi, semua tindakan pencegahan yang diperlukan harus disiapkanDi kapal tanker, ventilasi akomodasi hisap harus jauh dari ruang kargo karena uap kargo dapat masuk ke dalam area akomodasi dan menciptakan udara yang mudah terbakar. 4. Keselamatan di Dapur GalleyJagalah kebersihan di celemek dan pakaian keselamatan lainnya saat bekerja di dapurAmankan semua peralatan dan benda tajam pisau, garpu dll jika tidak Route harus selalu jelas dan saat menggunakan air panas dan minyak yang pernah membebani steker atau sirkuit apa pun secara Anda mengetahui lokasi dan pengoperasian alat pemadam di tidak ada serangga dan hama di dapurWaspada saat menggunakan peralatan listrik. Pastikan kabel dan bagian lain yang diperlukan diisolasi dengan benar dan tidak ada risiko sengatan sarung tangan saat menangani peralatan panas. 5. Keselamatan di Workshop Ruang MesinSelalu kenakan alat pelindung diri yang tepat sebelum melakukan operasi apa pun di bengkel. Pastikan Anda tahu cara mengoperasikan mesin dan peralatan bengkel dengan aman. Ketahui alat yang tepat yang dibutuhkan untuk setiap mesin di bengkelPastikan pelindung mesin selalu satu pekerjaan pada satu waktu dan jangan pernah mengganggu orang yang mengoperasikan peralatan di bengkelHindari rambut panjang atau ikat saat bekerjaSelalu pakai pelindung mata di bengkel karena ini adalah tempat untuk pengelasan, penyangga, pengikisan, alat pemadam kebakaran terdekatLaporkan semua peralatan dan peralatan yang rusak, dan hindari menggunakannyaJaga bengkel bersih dan keringLaporkan semua kondisi berbahaya dan tidak aman di matikan semua peralatan dan mesin di bengkel setelah Keselamatan di Ruang Cargo Cargo HoldBeri tahu crew departemen mengenai masuknya anda ke ruang kargo sebelum masukUsahakan untuk selalu memasuki palka dengan satu orang yang berdiri di dekat pintu masuk palkaPastikan Anda mengenakan APD yang diperlukan dan perlengkapan komunikasi walkie-talkie berfungsi dengan benarSaat memasuki ruang kargo kapal kering peti kemas / karir curah, dll., Pastikan bahwa ventilasi tersebut baik dan blower untuk ruang itu terus berjalan. Saat memasuki ruang kargo tanker kapal tanker minyak / tanker gas, pastikan palka kosong, bebas gas, dan diperiksa untuk hidrokarbon, oksigen, dll. Juga pastikan itu disertifikasi sebagai aman untuk masuk oleh manajemen masuk ke dalam tangki melalui palka atau lubang kecil, pastikan palka diamankan dengan benar dan tidak menutup secara tidak Anda membawa lampu yang disetujui sebelum masukBerhati-hati saat turun di palka dengan tanggaJika berada di dalam palka kontainer, jangan masuk di antara rak kontainer saat kapal sedang semua kegiatan pembersihan, pengelasan, pengecatan pekerjaan panas, dll di dalam ruang cargo, agar mendapat persetujuan sebelumnya dan isi daftar periksa yang diperlukan Checklist form7. Keselamatan saat Maintenance MesinSelalu gunakan semua peralatan pelindung diri yang diperlukan saat melakukan pekerjaan perawatan pada mesinIsi formulir penilaian risiko dan minta meeting untuk memahami persyaratan dan prosedur pemeliharaanPastikan semua katup dan saluran yang diperlukan ditutup saat pekerjaan pemeliharaanIkat rambut panjang saat mengerjakan maintenance mesinJangan pernah melakukan pekerjaan jika Anda tidak yakin dengan prosedur untuk bekerja berpasanganSelalu gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan perawatanSelalu periksa alat untuk setiap kerusakanJangan pernah melakukan pekerjaan Anda dengan terburu-buru, luangkan waktu untuk mengikuti semua prosedur keselamatan. 8. Keselamatan saat Cargo HandlingAlat pelindung diri harus dipakai selama operasi kargo yang meliputi sepatu keselamatan, helm pengaman, pakaian keseluruhan, sarung tangan, menangani operasi kargo yang sedang berlangsung, berhati-hatilah agar tidak menghalangi atau berdiri di bawah beban berat apa personel melibatkan prosedur pengikatan yang benar untuk menghindari cedera punggung dan keseleoLashing Bridge dan jalan harus dalam kondisi aman untuk bekerja. Semua alat lashing pengikat harus berada di tempatnya dan tidak dibiarkan tergeletak di lantai lashing bridgeSeseorang tidak boleh berdiri atau berjalan di bawah spreader atau keselamatan harus dipasang di tempat yang harus bebas dari minyak atau bahan berminyak. Ruang kargo yang berisi kargo berbahaya harus memiliki ventilasi yang baik. Masuk ke dalam cargo hold dengan ventilasi yang tidak memadai tidak boleh diizinkanPintu keluar darurat dan escape route harus bebas dari semua penghalang setiap saat. 9. Keselamatan saat Operasi Jangkar dan TambatHindari penggunaan kabel dan tali tua dan rusakHindari tali tambat tidak diikat tetapi disimpan di ujung drum winchRawat peralatan tambat dengan baikHarus adanya pengawas saat operasiSediakan Dek anti selip tidak tersediaGunakan Alat Pelindung Diri APDLakukan inspeksi dan pengujian mesin dan tali tambat secara teraturBerhati-hati terhadap tali yang berserakan dan gulung tali yang tidak digunakan10. Keselamatan di Ruang Tertutup Enclosed SpaceRisk Assessment harus dilakukan oleh petugas yang kompeten karena keterbatasan atas kekurangan oksigen dan berpotensi membahayakan potensial harus diidentifikasi seperti adanya gas terbatas harus berventilasi baik sebelum kemungkinan bahaya kebakaran harus diminimalkan jika pekerjaan panas akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengosongkan tangki bahan bakar atau tangki bahan kimia di sekitar tempat pengerjaan tertutup harus diperiksa untuk kandungan oksigen dan kandungan gas lainnya dengan bantuan penganalisis oksigen dan detektor oksigen harus terbaca minimal 20% volume. Persentase yang kurang dari itu tidak dapat yang cukup harus ada di ruang tertutup sebelum masuk. Izin kerja dan daftar periksa checklist harus "Men at Work" di tempat kerja harus disediakanPetugas jaga harus diberitahukan sebelum memasuki ruang Satu orang harus selalu dalam posisi siaga, di luar ruang tertutup untuk berkomunikasi dengan orang di dalam ruang dan tetap memeriksa kandungan alat deteksi oksigen ke dalam ruang tertutup dan tingkat oksigen harus dipantau sepanjang waktu. Segera setelah level turun, petugas harus membunyikan alarm dan ruangan harus segera ditinggalkanDilarang membawa sumber penyulut api ke dalam kecuali master atau petugas yang kompeten untuk membawanyaJumlah orang yang memasuki ruang tertutup harus dibatasi hingga jumlah orang yang benar-benar dibutuhkan di dalam untuk pekerjaan penyelamat dan rescue harus ada di luar ruang tertutup alat bantu pernapasanSetelah pekerjaan selesai dan ketika orang tersebut keluar dari ruang tertutup, daftar periksa setelah bekerja harus Keselamatan saat Pekerjaan Cleaning dan Painting di KapalHal pertama yang pertama, selalu kenakan alat pelindung diri APD seperti kacamata, helm, sarung tangan, sepatu pengaman dll saat melakukan operasi chipping dan area kerja bebas dari semua rintangan dan lihat escape route teraman dan melakukan chipping, scraping, wire brushing dll. Selalu pastikan Anda memakai kacamata, masker dan pelindung telinga. Cedera yang paling sering terjadi pada operasi tersebut adalah cedera masker pengaman untuk menghindari menghirup debu berkarat dan serpihan ketahui sakelar atau sistem pemadaman saat bekerja pada mesin listrik atau pneumatik seperti chipper dan mesin chipping dengan benar untuk menghindari cedera pada tanganPastikan tangan Anda tidak berminyak sebelum menggunakan alat pembersih apa pun seperti chipper, scrapper, atau sikatJika Anda membersihkan area di atas kepala overhead, pastikan area tersebut bersih dan tidak ada risiko benda jatuhJika membersihkan area di dekat mesin, pastikan Anda jauh dari jangkauan pengoperasian mesinJika membersihkan beberapa mesin, pastikan mesin dimatikanJika menggunakan bahan kimia untuk tujuan pembersihan, lakukan semua tindakan pencegahan yang sesuaiSaat mengerjakan blaster untuk membersihkan permukaan dek, ketahui semua operasinya dan prosedur mematikan sistem mesin dengan baikHydro blaster beroperasi dengan tekanan hidrolik tinggi 1000 bar. Jangan meletakkan tangan Anda di atas nosel saat mesin ONJauhkan blaster bertekanan tinggi saat sedang beroperasiHindari membersihkan mesin yang sedang berjalan Harus tersedia ventilasi di area tertutup saat pekerjaan pengecatanWaspadai tekanan tinggi dari peralatan pengecatan semprot spray12. Keselamatan saat Proses BunkeringKenakan semua APD seperti helm, sarung tangan minyak atau karet, kacamata pelindung, boots, mengbungkan pipa atau sambungan, gunakan ukuran alat yang benarSelalu berhati-hati saat turun ke tongkang pemasok minyak supplierJangan membawa peralatan tambahan saat menggunakan tangga. Gunakan tali dan ember untuk menurunkan alatGunakan crane kapal untuk menarik atau mengangkat pipa bunker berat di kapalJangan merokok di dek selama operasi bunkerBaca MSDS Material Safety Data Sheet yang disediakan oleh penyedia bunkerSiapkan kotak P3K untuk satu alat pemadam portabel untuk cuci kulit Anda dengan banyak air jika terkena minyak. Lepaskan sepatu dan pakaian yang terkontaminasi jika ada minyak di agar area bunker bersih dari semua peralatan agar tidak tergelincir, tersandung dan jatuh Jika terjadi tumpahan minyak, segera bersihkan tumpahan dengan menggunakan peralatan tekanan minyak yang disuplai dan jangan pernah bersandar pada pipa yang terhubungJangan pernah bersandar pada railingJika uap terhirup, pindahlah ke tempat yang berudara segar. Jika sulit bernapas, ambil oksigen13. Keselamatan saat Operasi CraneKetahui Dimensi Crane, yaitu total pengangkatan, spesifikasi boom, safety helmet dan kacamata pengaman selama pengoperasian kapasitas crane yaitu SWL - Beban Kerja yang Aman dan tidak pernah melebihi SWL yang tombol berhenti darurat derek. Selalu periksa area operasi derek sebelum menggunakan terlebih dahulu kontrol operasi lengkap sebelum menangani bebanSaat mengoperasikan Cargo Crane, selalu minta bantuan orang lain di dek untuk mengawasi pengoperasian bongkar muatMengetahui dasar-dasar parameter yang diperlukan dalam sistem crane yaitu suhu, tekanan, rute dan tujuan muatan yang paling pernah meninggalkan beban yang sedang diangkat tanpa pengawasan. 14. Keselamatan saat Bekerja di KetinggianSelalu pakai semua alat pelindung diri APDPeriksa dan kenakan tali pengamanSelalu periksa dan uji semua tali, baik tali pengaman, gantline, atau stage ropeGunakan tangga yang sesuai untuk mencapai atau menurunkan dari platform kerja. Jangan pernah “menaiki kerekan” atau menggunakan tali untuk mencapai area kerjaPemanjat harus mengait ke rel penahan jatuh pada titik yang kuat dan tetap terikat padanya setiap saat saat di membawa beban ekstra bersama Anda. Perkakas dan penyimpanan dapat dikirim naik atau turun sesuai baris dalam wadah yang Anda harus mengerjakan tangga portabel, pastikan tangga bertumpu pada alas yang kokoh dan diamankan sedekat mungkin dengan tempat peristirahatan atasnyaJangan bersandar atau terlalu jauh dari portabel atau tangga pilot
Shipping safety is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in shipping safety include the characteristics of attitudes, values, and activities regarding the importance of fulfilling safety and security requirements concerning transportation in waters Ship and shipping safety indicators are two sides that are not separated, the ship must have safety equipment including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, the ship's screen-worthy condition. The health of the crew, all must be properly prepared and ascertained the existence and circumstances so that the cruise will be safe and secure. Kata kuncil safety, shipping Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 53 ANALISA INDIKATOR KESELAMATAN PELAYARAN PADA KAPAL NIAGA Andi Hendrawan Akademi Maritim Nusantara Eamil andihendrawan Abstract Shipping safety is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in shipping safety include the characteristics of attitudes, values, and activities regarding the importance of fulfilling safety and security requirements concerning transportation in waters Ship and shipping safety indicators are two sides that are not separated, the ship must have safety equipment including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, the ship's screen-worthy condition. The health of the crew, all must be properly prepared and ascertained the existence and circumstances so that the cruise will be safe and secure. Kata kuncil safety, shipping PENDAHULUAN Semua pengguna sarana transportasi laut di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya, senantiasa sangat mengutamakan persoalan keselamatan dan keamanan, yang selanjutnya baru diikuti dengan aspek biaya yang terjangkau, kecepatan dan ketepatan waktu, serta aspek kenyamanan. Terjadinya kecelakaan kapal seperti tenggelam, terbakar, dll adalah permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan transportasi laut. Untuk pelaksanaan peningkatan keselamatan pelayaran ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengeluarkan kebijakan dalam pencegahan kecelakaan kapal seperti membuat maklumat pelayaran tentang peningkatan pengawasan keselamatan pelayaran bagi kapal penumpang, membuat maklumat tentang kondisi cuaca perairan di Indonesia seperti telegram perihal kesiapan cuaca buruk di laut. Ditjen Hubla, 2017. Keselamatan pelayaran merupakan hal yang sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam segala aspek di dunia pelayaran. Aspek yang melekat pada keselamatan pelayaran meliputi karakteristik sikap, nilai, dan aktivitas mengenai pentingnya terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan. Pengabaian atas keselamatan pelayaran cenderung meningkatkan biaya ekonomi dan lingkungan seperti penurunan produksi, timbul biaya medis, terjadi polusi dan penggunaan energi yang tidak efisien. Rendahnya keselamatan pelayaran ini dapat di aklnbatkan oleh lemahnya manajemen Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 54 sumber daya manusia pendidikan, kompetensi, kondisi kerja, jam kerja dan manajemen proses . . Keselamatan dan keamanan maritim di sini, adalah kebijakan utama yang harus mendapatkan prioritas pada pelayaran dalam menunjang kelancaran transportasi laut Indonesia sebagai negara kepulauan. Indonesia memiliki kedaulatan atas keseluruhan wilayah laut lndonesia, sehingga laut memiliki peran cukup berarti baik bagi sarana pemersatu bangsa dan wilayah Republik lndonesia, mau pun laut sebagai asset bangsa yang tidak ternilai serta masa depan Indonesia. Penguasaan atas laut tersebut, memiliki konsekuensi bahwa Pemerintah berkewajiban atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang penegakan hukum di laut, baik terhadap ancaman pelanggaran, pemanfaatan perairan, serta menjaga dan menciptakan keselamatan pelayaran secara optimalKadarisman & Jakarta, 2017. Penringya keselamatan kerja di sector prlayaran menunjukan bahw abahaya di sector ini sangat banyak dan penuh dengan resiko. Artikel ini akan mengkaji indikator keselamatan kerja disektor kapal perikanan, yang pada umunya masih kurang mendapat perhatian. KESEALAMATAN PELAYARAN Keselamatan pelayaran Peraturan Safety Of Life At Sea SOLAS adalah peraturan yang mengatur keselamatan maritim paling utama dengan tujuan untuk meningkatkan jaminan keselamatan hidup di laut yang dimulai sejak 1914, mengingat, saat itu, di mana-mana banyak terjadi kecelakaan kapal yang menelan banyak korban jiwa. Pada tahap permulaan, dimulai dengan fokus pada peraturan kelengkapan navigasi, kekedapan dinding penyekat kapal serta peralatan berkomunikasi, kemudian berkembang pada konstruksi dan peralatan lainnya. Modernisasi peraturan SOLAS sejak 1960, adalah menggantikan Konvensi 1918 dengan SOLAS 1960. Sejak saat itu, peraturan mengenai desain untuk meningkatkan faktor keselamatan kapal mulai dimasukan seperti Desain konstruksi kapal, Permesinan dan instalasi listrik, Pencegah kebakaran, Alat-alat keselamatan, Alat komunikasi dan keselamatan navigasi. Adapun, usaha penyempurnaan peraturan tersebut dengan cara mengeluarkan peraturan tambahan amandement hasil konvensi IMO, yang dilakukan secara berturut-turut pada 1966, 1967, 1971 dan 1973. Namun, usaha untuk memberlakukan peraturan- peraturan tersebut secara internasional kurang berjalan sesuai dengan yang diharapkan, terutama karena hambatan prosedural, yaitu diperlukannya persetujuan 2/3 dari jumlah negara anggota untuk meratifikasi peratruran dimaksud, ternyata sulit dicapai pada waktu yang diharapkan. Selanjutnya, pada rentang 1974, dibuat konvensi baru SOLAS 1974, yakni pada setiap amandemen diberlakukan sesuai target waktu yang sudah ditentukan, kecuali ada penolakan dari 1/3 jumlah negara anggota atau 50 % dari pemilik tonnage yang ada di duniaSuryani, Pratiwi, Sunarji, & Hendrawan, 2018 Dalam pengoperasian kapal ditemukan banyak sekali pekerjaan-pekerjaan baik yang ringan maupun berat yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini penulis mengamati sering terjadinya kecelakaan kerja awak Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 55 kapal, Dengan mengungkapkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pada awak kapal sewaktu bekerja, dan akibat yang timbul karena kecelakaan tersebut, serta upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja bagi awak kapalTjahjanto & Aziz, 2016..\ ANALISA INDIKATOR KESELAMATAN PELAYARAN Beberapa fasilitas keselamatan yang terdapat diatas kapal meliputi 1. Life Boy digunakan sebagai pelampung untuk penumpang apabila tetjadi kecelakaan, tersedia sebanyak 13 buah 2. Life Jacket merupakan jaket pelampung yang dikenakan oleh setiap penumpang apabila dalam kondisi darurat kapal mengalami kecelekaan. Alat tersebut disediakan pada tiap -tiap ruang penumpang dengan jumlah sesuai dengan jumlah penumpang, untuk penggunaan alat terse but terlebih dahulu dilakukan peragaan cara penggunaan. 3. Fire Plant merupakan peta denah evakuasi keadaan darurat alat tersebut terdapat pada di dinding dan diletakan pada suatu tempat yang mudah terjangkau . 4. Life raft - berfungsi seperti sekoci yang digunakan dengan melempar kelaut dan akan mengembang, didalamnya terdapat oxygen 5. Rakit- dengan kapasitas untuk 12 orang sebagai alat angkut penumpang diatas air yang digunakan dalam kondisi darurat apabila terjadi kecelakaan kapal, alat tersebut, tersedia sebanyak 14 buah 6. Sekoci - merupakan perahu kecil yang dilengkapi dengan mesin motor, tersedia satu unit 7. Top Deck Muster station merupakan tempat berkumpul/ evakuasi penumpang pada keadaan darurat, tempat ini terdapat dilantai atas kapal dan merupakan ruang terbuka. 8. Alat pemadam kebakaran, berikut perlengkapannya 9. Disamping beberapa fasilitas keselamatan yang telah disebutkan diatas, untuk mengamankan kendaraan diatas kapal , dipasang suatu alat yang bemama Tali Lasing. yang berguna unuk mengikat kendaraan terutama kendaraaan besar seperti truk agar tidak bergerak bila terjadi guncangan. 10. Diatas kapal disediakan pula tabung alat pemadam kebakaran bila diatas kapal terjadi kebakaran kecil, alat ini berjumlah 11 buah dan diletakan di beberapa tempat yang mudah terjangkau. Disamping persyaratan teknis dan non teknis, dalam manajemen keselamatan pelayaran ada beberapa persyaratan atau kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi diantaranya 1. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Document Of Compliance Merupakan audit dari Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan yang telah memenuhi ketentuan dari Koda Manajemen Intemasional untuk Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan Pencemaran ISM-Code, dokumen tersebut berlaku selama 5 lima tahun dan wajib dilakukan verfikasi secara berkala setiap 1 satu tahun sekali. Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 56 2. Sertifikat Manajemen Keselamatan Safety Man- agement Certificate Sertifikat Manajemen Keselamatan diterbitkan oleh Menteri Perhubungan berdasarkan Konvensi Intemasional tentang KeselamatanJiwa di Laut 1974, sertifikat diterbitkan setelah dikakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan perusahaan yang telah memenuhi ketentuan dari Koda Manajemen Intemasional untuk Keselamatan pengoperasian kapal dan Pencegahan Pencemaran ISM - Code 3. Sertifikat keselamatan Kapal Penumpang Passanger Ship Safety Certifikate Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang diterbitkan berdasarkan pemeriksaan teknis atas kelengkapankapal termasuk kelengkapankeselamatan yang harus tersedia diatas kapal berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pemenuhan fasilitas keselamatan Safety equipment atau perlengkapan keselamatan yaitu segala peralatan dan perlengkapan yang di gunakan untuk melindungi jiwa awak kapal maupun penumpang pada waktu dalam keadaan darurat. Sebagai seorang awak kapal kita harus tahu macam-macam alat keselamatan itu dan juga harus tahu cara menggunakannya dengan benar. Perlengkapan keselamatan yang diuraikan pada penjelasan sebelumnya merupakan bagaian dari manajemen keselamatan. Bebeberapa perlengkapan keselamatan yang terdapat diatas kapal diantaranya Life Jacket yaitu baju pelampung yang di kenakan oleh awak kapal atau penumpang untuk mengapungkan diri di dalam air pada waktu kapal berada dalam keadaan darurat. Alat yang satu ini sudah tidak asing lagi sama seperti alat keselamatan yang ada dalam pesawat terbang. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa jumlah Life Jacket yang tersedia di atas kapal baik kualitas maupun kuantitas sudah sesuai dengan kapasitas jumlah penumpang dan awak kapal yaitu 315 buah, sedangkan jumlah penumpang yang diizinkan sesuai dengan sertifikat keselamatan kapal penumpang yang di miliki adalah 160 penumpang. Bagian penting yang merupakan perlengkapan keselamatan adalah Life Raft yaitu rakit yang di pergunakan untuk penyelamatan jiwa awak kapal dan penumpang pada waktu kapal tenggelam yang terdapat disisi kanan dan sisi kiri berjumlah 8 delapan buah. Sesuai dengan ketentuan dan pemanfaatannya Life Raft yang tersedia diatas kapal telah dilakukan perawatan secara berkala sebagaimana yang tercantum dalam dokumen perawatan. Beberapa item atau kelengkapan yang terdapat didalam Life Raft telah diuraikan diatas , barang-barang dalam Life Raft yang penggunaannya bersifat terbatas seperti makanan, minuman, obat-obatan, umumnya harus ganti dengan barang yang baru apabila telah masuk masa kadaluarsa. Sedangkan untuk alat-alat navigasi dan alat-alat keselamatan seperti Parachut Signal, Hand Flare, Buoyant Smoke Signal, Batteries umumnya diganti setiap 3-5 tahun sekali. Kelengkapan dokumen keselamatan Disamping beberapa perlengkapan keselamatan, untuk mengendalikan keselamatan pelayaran secara intemasional diatur dengan ketentuan International Convention for the Safety of Life at Sea SOLAS, 1974, sebagaimana disebutkan juga dalam Undang- undang T ahun 2008, BAB IX tentang sertifikasi Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 57 data yang dikumpulkan bahwa sertifikat sebagaimana dimaksud telah terpenuhi diantaranya a. DokumenPenyesuaian Manajemen Keselamatan Document Of Compliance b. Sertifikat Manajemen Keselamatan Safety Man- agement Certificate c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Passanger Ship Safety Certifikate Pelatihan Kegiatan pelatihan Safety Drill yang merupakan kegiatan pelatihan penanganan keadaan darurat yang diikuti oleh semua kru kapal dilaksanakan oleh staf DP A yang bertugas menangani proyek latihan diatas kapal, disamping itu dibentuk juga ERT Emergency Response Team, team yang bergerak pada saat kondisi darurat . Upaya peningkatan fasilitas keselamatan Fasilitas keselamatan kapal telah tersedia diatas kapal sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, namun untuk dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pemanfaatannya maka perlu adanya peningkatan kualitas melalui pemeliharaan secara intensif Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dilakukan pemeriksaan secara berkala antara lain a. Life boy, Life jacket Mengingat barang tersebut relatif jarang digunakan maka perlu dilakukan pemeriksaan tiap satu bulan, baik kondisi, fungsi maupun jumlahnya, hal ini menjaga kemungkinan pada waktu kondisi darurat ada barang barang tidak berfungsi secara sempuma atau jumlahnya berkurang karena adanya tindakan pencurianAgusta & K, 2017; Khikmatul Heny Masitoh, Sonhaji, 2017; Nurhasanah, Joni, & Shabrina, 2015. b. Inflatable Life Raft Fasilitas keselamatan umumnya hanya dipergunakan pada saat-saat darurat terjadinya kecelakaan, perawatan alat keselamatan Life Raft atau Re-Inspec- tion Life Raft umumnya dilaksanakan setiap 1 tahun sekali sesuai SOLAS 1974, baik untuk kapal-kapal niaga, kapal penumpang, maupun kapal-kapal khusus, untuk lebih memastikan kondisi barang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya maka perlua adanya pemeriksaan berkala setiap satu bulan, baik secara teknis fungsi dari pada barang itu sendiri maupun perlengkapan yang terdapat didalamnya . c. Sekoci penolong Sekoci penolong merupakan salah satu fasilitas keselamatan yang berupa barang mekanik yang dilengkapi motor tempel, karena merupakan barang mekanik maka perlu pemeliharaan secara rutin sebagaimana pemeliharaan kendaraan bermotor pada umumnya agar fungsi mekaniknya berjalan dengan baik pada saat digunakan. d. Sumber Daya Manusia. Tugas penyelamatan diatas kapal pada saat kondisi darurat saat ini dilaksanakan oleh pihak perusahaan pelayaran yang bemama ERT Emergency Response Team, team yang bergerak pada saat kondisi darurat , namun perlu adanya peningkatan koordinasi antar swasta dalam hal ini perusahaan pelayaran dan pihak pemerintah dengan membentuk tim yang mewakili pihak pemerintah yang khusus menangani kecelakaan diatas kapalMutholib, 2013. Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 58 Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk radio, dan elektronika kapal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang merupakan upaya untuk bebas atau mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Keselamatan merupakan hal yang selalu menjadi prioritas utama dalam bidang apapun termasuk di sub sektor transportasi lautSiswoyo, 2016. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 tersebut bahwa sebelum berlayar, kapal harus memenuhi persyaratan kelaiklautan. Pengertian menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pasal 1 butir 33, kelaiklautan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu. KESIMPULAN Indikator keselamatan kapal dan pelayaran adalah dua sisi yang tidak dipisahkan, kapal harus mempunyai peralatan keselamatan antara lain sekoci, life jaket, alat pemadam kebakaran, dokumen dan sertifikat, kondisi laik layar kapal. Kesehatan para awak kapal, semua harus benar benar disiapkan dan dipastikan keberadaan dan keadaannya sehingga pelayaran akan aman dan selamat. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, serta manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu. Sumber daya manusia yang handal dengan ditunjukan dengan sertifikat keahlian menjadi hal yang diharuskan untuk menunjang keselamatan pelayaran sebagai salah satu indikatornya. DAFTAR PUSTAKA Agusta, A., & K. 2017. Analisis Undang-undang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif. Jurnal Pendidikan Geografi, 172, 147–152. Kadarisman, M., & Jakarta, U. M. 2017. Maritime Safety and Safety Policy. Kebijakan Keselamatan Dan Keamanan Maritime Dalam Menunjang Sistem Transportasi, 42, 177–192. Khikmatul Heny Masitoh, Sonhaji, S. 2017. PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI AWAK KAPAL PADA PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA PELNI SEMARANG. DIPONEGORO LAW JOURNAL, 61, 1–12. Mutholib, A. 2013. Kajian fasilitas keselamatan kapal pada lintas penyeberangan 35 ilir- muntok. Jurnal Transportasi, 255, 140–146. Nurhasanah, N., Joni, A., & Shabrina, N. 2015. Persepsi Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_U, 978–979. Siswoyo, B. 2016. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERALATAN KESELAMATAN KAPAL LAUT DAN PENYE- Jurnal Saintara Vol 3 No. 2 Maret 2019 59 BERANGAN DI PROVINSI MALUKU. Warta Penelitian Perhubungan, 282, 146–156. Suryani, D., Pratiwi, A. Y., Sunarji, & Hendrawan, A. 2018. Peran syahbandar dalam keselamatan pelayaran. Jurnal Saintara, 22. Tjahjanto, R., & Aziz, I. 2016. ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL MV . CS BRAVE. Jurnal Kapal, 131, 13–18. ... Regarding the implementation of Designated Person Ashore DPA, shipping companies are expected to reduce the level of accidents in each of their vessels Nurdin, 2018;Suganjar & Hermawati, 2019. In terms of shipping safety, this study supports several previous studies conducted by Hendrawan, 2019;Kadarisman, 2017;Setiono & Mudiyanto, 2010, which explains that ship and shipping safety indicators are two inseparable sides. Talaie & Javidbakht, 2020, added that in order to achieve the objectives of the ISPS Code, all IMO member countries must fully implement the regulations. ...... Several other researchers discussed the recent development of international safety standards for electronic navigation aids on ships. Ships must have safety equipment, including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, ship-worthy conditions Beattie, 2009;Hendrawan, 2019. Hermawan, Anwar, & Junius, 2020 added about the use of the Electronic Chart Display and Information System which is needed to increase understanding and knowledge in using the system. ... Prasadja RicardiantoReza Fauzi Jaya SaktiHonny Fiva Akira SembiringZaenal AbidinThe purpose of this study is to analyze the safety performance of state ships and commercial ships according to the requirements of Solas 1974. The requirements of Solas 1974 in the context of international shipping are mainly related to safety and security issues related to the tools and types of shipping safety. Application of the 1974 Solas Convention and the 2018 Solas Consolidation with the scope of discussion on international shipping is especially related to maritime protection. This study uses the Plan, Do, Check and Action PDCA evaluation model. The data was collected through the interview survey method and continued with statistical testing with the factor analysis technique. Respondents consisted of crews of commercial ships with a weight of over 500 GT and crews of pioneer ships as state ships anchored at the Port of Tanjung Priok. Research respondents totaled 57 crew members, consisting of 23 crew members of state ships and 34 crew members of commercial ships. The results of this research can be used as reference material in terms of safety and security as well as protection against environmental damage, in accordance with the transportation management system policy which includes; manuals, implementation policies, supporting implementation procedures, and work instructions for all stakeholders. The research output can be used as a basis for providing recommendations related to corrective actions to improve the marine transportation management system through the implementation of Solas 1974.... Indonesia merupakan negara maritim, dapat dilihat dari banyaknya pulau yaitu lebih dari pulau merupakan wilayah kedaulatan negara Indonesia. Salah satu modal transportasi yang sangat diperlukan adalah angkutan laut sebagai sarana mobilitas dan penggerak pembangunan ekonomi nasional Hendrawan, 2019. Indonesia belum memiliki sistem transportasi laut yang memadai. ...Abdul RahmanPeningkatan keselamatan kapal merupakan upaya program pemerintah dimana pemerintah memprioritaskan masalah keselamatan transportasi laut yang lebih dikenal “Zero Accident”. Kecelakaan dilaut salah satunya disebabkan faktor lingkungan dan cuaca. Opimalisasi peningkatan keselamatan penyeberangan dengan memperhaatikan informasi BMKG menjadikan referensi waktu operasi kapal. Tujuan penelitin menggambarkan secara sistematis, cermat akurat waktu melakukan operasi kapal terkait upaya optimalisasi keselamatan angkutan penyeberangan Metode diigunakan non-eksperimental bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kondisi penyeberangan sering terjadi cuaca buruk untuk pelayaran. Bulan januari, juni-agustus pada jam-jam tertentu cuaca mengalami perubahan pluktuatif-ekstrim sebuah pelayaran. Puncak terjadi juli, gelombang tinggi terjadi diawal hingga pertengahan bulan pada siang-sore menjelan malam, gelombang 3-4 meter, kecepatan angin diatas 25 knot, arus 85-100 m/s. Angin yang bertiup dominan dari arah timur, angin berhembus diperairan menyebabkan arus lebih kuat sehingga kondisi dianggap ekstrim untuk berlayar. Data penyeberangan juni-desember mengalami lonjakan, puncak kepadatan penumpang terjadi juli, ini berpengaruh terhadap waktu operasi kapal, memperhatikan jadwal keberangkatan kapal secara normal dalam 1 bulannya maksimal 60 trip, tetapi juli waktu operasi kapal mencapai 90 trip. Memperhatikan kondisi cuaca terkait waktu operasi untuk peningkatan angkutan penyeberangan perlu melihat informasi BMKG terkait waktu operasi kapal agar menghindari cuaca ekstrim melakukan pelayaran.... sebagian besar responden berpendidikan SLTA dan telah diadakan pelatihan Dasar Kesehatan dan keselamatan kerja yang di dalam terdapat materi tentang Undang dan peraturan keehatan dan keselamatan kerja. Hal terpenting bagaimana kebisingan dapat dikendalikan secara teknis dan manajemen dan akhir bila tidak memungkinkan maka diperlukan APD [11], [12], [19] . ... Andi HendrawanAji Kusumastuti HendrawanAbstrak Salah satu penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah kebisingan Kebisingan dengan intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak yang serius bagi tenaga kerja. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja harus diupayakan agar meminimalisasi dampak dan sebisa mungkin tidak menimbulkan kecelakaan dan penyaki akibat kerja. Penerlitian ini bertujuan untuk memetakan kebisingan di ruang bengkel AMN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan pendekatan crosesctional saund level untuk mengukur kebisingan. Pengukuran dilakukan pada semua ruangan atau tempat yang memungkinkan sebagai tempat kegiatan. Hasil pengkuran menujukan masih di bawah ambang batas yang diijinkan baik berdasarkan Standar ILO maupun Pemerintah. Kata kunci kebisingan, bengkel Abstract One of the causes of occupational accidents and diseases is noise. High intensity noise that is not realized causes a serious impact on the workforce. Efforts for health and work safety must be made in order to minimize the impact and as much as possible do not cause accidents and illness due to work. This research aims to map the noise in the AMN workshop room. Type of Research This type of research is a type of survey research with a cross sectional Saund level approach to measure noise. Measurements are made in all rooms or places that are possible as places of activity. The measurement results show that it is still below the allowable threshold based on both the ILO Standards and the Government. Pendahuluan Kesehatan kerja adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap pekerja dapat bekerja secara sehat dengan produktivitas yang optimal tanpa membahayakan diri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal[1]. Kebisingan dengan intensitas tinggi yang tidak disadari menyebabkan dampak yang serius bagi tenaga kerja dan taruna serta ketidaknyamanan untuk setiap pengguna bengkel. Contoh kebisingan yang berpengaruh langsung pada kenyamanan penumpang antara lain dari main engine itu sendiri yang merupakan sumber kebisingan terbesar, exhaust gas outlet pada dek serta auxiliary machinery dan lain lain [2]. Transisi epidemiologi penyakit adalah kecenderungan perubahan pola kesakitan berupa penurunan prevalensi penyakit infeksi dan peningkatan prevalensi penyakit noninfeksi atau penyakit degeneratif seperti hipertensi.. Kebisingan akan meningkatkan resiko hipertensi, hal ini karena menimbulkan ketidaknyaman sehingga akan meningkatkan emosi seseorang [3][4]. Pengaruh utama kebisingan kepada kesehatan adalah kerusakan kepada indera pendengar, yang menyebabkan tuli progresif, dan akibat demikian telah diketahui dan diterima umum untuk berabad-abad lamanya. Dengan kemampuan kesehatan kerja hiperkes, akibat buruk kebisingan kepada alat pendengaran bolehAdrian NugrahaMuhammad SyaifuddinAkhmad IdrisDedeng DedengDense maritime activity in Indonesia potentially causes ship accidents such as shipwreck, ship aground, ship collision, and ship on fire. If a ship accident occurs, stakeholders must be legally responsible for any losses from their mistakes during the voyage. This community service activity aims to increase participants’ understanding of legal responsibility for ship accidents to minimize ship accidents in the future. This activity carried out legal counseling using presentation and question and answer methods with 40 participants, consisting of teachers and students at the Sinar Bahari Palembang Maritime Vocational High School. The results of this activity indicate that the implementation of this legal counseling has significantly improved the participants’ understanding. This increased understanding includes shipping security and safety, parties who are legally responsible for ship accidents, the role of the National Transportation Safety Commission in handling ship accidents, and law enforcement in ship accident casesAchmad Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel PriambudiThis study aims to determine the correct loading procedure for ships to reduce the risk of accidents, in accordance with applied operating standards. The study also evaluates the performance of operational officers in the field, to identify when and why they deviate from established protocols, and what risks this poses to passenger safety. The study uses the normative legal method or normative jurisdiction approach, combined with descriptive analysis, drawing on primary data through interviews and observations and secondary data via the study of legislation and books related to this research. The research concludes that one of the greatest risks to passenger safety is inaccurate loading manifestos. To avoid this, each passenger and driver should be required to produce a ticket, to better manage the volume of passengers and ensure ships are not overloaded and the cargo manifests offer clear and accurate information. Keywords Loading, Passenger, SafetyPaulina M. LatuheruAll users of sea transportation in Indonesia in particular and in the world in general, place great importance on safety and security issues. They are vital to avoid accidents which can include the sinking or burning of ships, collisions and running aground. The causes of accidents can be broken down into three groups human factors; technical factors; and weather factors. These can result in loss of life, psychological trauma to survivors, material losses, and environmental damage. This study proposes the following as key considerations in the reduction of accidents the provision of safe practice guidelines; identify and introduce protections for all risk categories; continuously improve onboard and personal safety measures. In addition, measures can be taken to mitigate the impact of accidents after they occur, such as responsivity, the collection of evidence to establish why accidents occur and ensure they do not occur again, good leadership and demeanors from ship personnel. Keywords Ship Accidents, Prevention Efforts, CountermeasuresAbdul MutholibDermaga penyebrangan 35 Ilir dengan tujuan Muntok dilayani oleh 6 Enam kapal dengan kecenderungan menunjukkan bahwa pelabuhan penyeberangan lebih berfungsi sebagai angkutan barang dan kendaraan roda empat dan roda dua R4 dan R-2 dan angkutan penumpang, Menyadari pentingnya keselamatan dalam angkutan penyeberangan operator kapal juga dituntut untuk meningkatkan pelayanan, termasuk ketepatan waktu dan kesiapan alat keselamatan di dalam kapal, misalnya pelampung yang jumlahnya harus disesuaikan dengan isian kapal. Dalam rangka meningkatkan pelayanan keselamatan angkutan laut pada lintas penyeberangan 35 Ilir - Muntok telah dilakukan secara priodik pemeriksaan kapal Roro yang meliputi pemeriksaan konstruksi badan kapal, sistem permesinan, perlengkapan kapal, alat telekomunikasi kapal, alat keselamatan penumpang dan perlengkapan navigasi kapal .Dedeh SuryaniAprilia Yudi Pratiwi Andi HendrawanSafety of shipping is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in the safety of shipping include characteristics of attitudes, values, and activities concerning the importance of the fulfillment of safety and security requirements relating to transport in waters and ports. This paper discusses the role of syahbandar in the cruise shelter. Safety of shipping is an integral part of the role of syahbandar, the study of this article is a literature review or library research. The results show that the role of syahbandar is very important in the safety system of shipping PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terbesar dengan 17 tujuh belas ribuan pulau hanya bisa terhubungkan dengan baik dengan system transportasi multi moda. Angkutan laut merupakan salah satu moda transportasi tersebut, selain memiliki peran sebagai sarana pengangkutan yang secara Nasional dapat menjangkau seluruh wilayah melalui perairan sehingga dapat menunjang, mendorong, dan menggerakkan pertumbuhan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar dalam upaya meningkatkan dan memeratakan pembangunan dan hasilnyaN, 2015 berdasarkan data dari Tahun 2011-2014 banyak terjadi musibah atau kecelakaan kapal laut berbendera Indonesia. Hal ini terjadi karena dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia yang secara otomatis berdampak pada peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat, termasuk pula semakin banyak kegiatan angkutan melalui darat, udara dan lautThamrin, 2015 Keselamatan pelayaran merupakan hal yang sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam segala aspek di dunia pelayaran. Aspek yang melekat pada keselamatan pelayaran meliputi karakteristik sikap, nilai, dan aktivitas mengenai pentingnya terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan. Pengabaian atas keselamatan pelayaran cenderung meningkatkan biaya ekonomi dan lingkungan seperti penurunan produksi, timbul biaya medis, terjadi polusi dan penggunaan energi yang tidak efisien. Rendahnya keselamatan pelayaran ini dapat di aklnbatkan oleh lemahnya manajemen sumber daya manusia pendidikan, kompetensi, kondisi kerja, jam kerja dan manajemen proses. Keselamatan merupakan bagian integral pada manajemen perusahaan pelayaran secara umum untuk mendukung kondisi kerja diatas kapal yang lebih baik. Manajemen tidak banya mengaitkan kapal dengan Muh KadarismanThe research aimed to analyze maritime safety and security policy in supporting of marine transportation system. This study uses descriptive method, because the data collected in the form of words, images, and not the numbers. The data comes from interviews, field observations, focus group discussions, videotapes, photos, notes or memos, and other official documents. Data analysis with ethical and emic approach and triangulation process. Determination of Informant with purposive technique. Result of research Sea transport in Indonesia not yet optimally developed, but has strong potency to be developed, considering its characteristic able to do mass transportation. Therefore, the safety and security system is a key factor to be considered and as a basis and benchmark for decision makers. The safety and security system of sea transportation in Indonesia has not run optimally, there are still many accidents both because of natural factors and human factors. Government policies in the maritime field, whether the fishery industry or the shipping industry have not been implemented consistently in accordance with applicable law. So far, the development of maritime potential has been hit by structural problems, and there is no national political awareness of the magnitude of the economic, fisheries and maritime potentials. Little is known about the potential content of Indonesia’s marine resources, thus opening the door for various research and development of Undangundang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi EksklusifA AgustaAgusta, A., & K. 2017. Analisis Undangundang Kelautan di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif. Jurnal Pendidikan Geografi, 172, Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_UN NurhasanahA JoniN ShabrinaNurhasanah, N., Joni, A., & Shabrina, N. 2015. Persepsi Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut. Proceeding SENDI_U, 978-979.
keselamatan kerja di kapal laut