Didalam tubulus proksimal terjadi sekresi H + untuk menjaga pH filtrat, sel-sel tubulus proksimal juga akan mensekresikan NH 3 (amonia) untuk menjaga agar filtrat tidak menjadi terlalu asam. Dalam tubulus proksimal juga terjadi proses reabsorbsi (penyerapan kembali) HCO 3-(asam karbonat), NaCl (garam), H 2 O (air), K +, dan nutrisi penting seperti glukosa serta asam amino.
A Glukosa B. Asam amino C. Garam mineral D. Gliserol 4. Glukosa yang terdapat dalam filtrat glomerulus akan diserap kembali oleh. A. Lengkung henle B. Tubulus distal C. Tubulus proksimal D. Tubulus kolektivus 5. Dalam keadaan normal urine tidak mengandung zat. A. Urea B. Glukosa C. Bilirubin D. Garam dapur 6. Fungsi ginjal adalah.
Sebanyak99% filtrate glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali. 2) Reabsorbsi. Urine primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urine primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air.
Umumnyasemua glukosa diserap kembali. Tetapi, ke orang dengan diabetes, kelebihan glukosa masih tetap bertahan di dalam filtrat. Natrium dan ion-ion lain diserap kembali secara tidak komplet, dengan pembagian yang semakin besar sisa dalam filtrat saat semakin banyak dimakan pada makanan, hasilkan fokus darah yang semakin tinggi. Hormon atur
tLJj7R. Glikosuria adalah kondisi ketika urine atau air seni mengandung gula. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh hiperglikemia atau terlalu tingginya kadar glukosa darah. Namun, ada kalanya glikosuria terjadi meski kadar gula darah seseorang normal atau justru di bawah normal. Dalam kondisi normal, gula darah akan diserap oleh ginjal agar kembali ke pembuluh darah, bukan dikeluarkan melalui urine. Hal ini bertujuan agar tubuh memperoleh cukup gula untuk digunakan sebagai sumber energi. Pada glikosuria, ginjal tidak mampu menyerap semua gula kembali ke darah. Akibatnya, gula terbuang melalui urine. Penyakit Penyebab Glikosuria Umumnya glikosuria terjadi karena ada kondisi hiperglikemia atau penyakit yang melatarbelakanginya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan glikosuria 1. Diabetes tipe 2 Diabetes tipe 2 adalah penyebab paling umum dari glikosuria. Pada kondisi ini, reseptor insulin tubuh tidak bekerja dengan baik, sehingga gula darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh secara efektif. Akibatnya, terjadi kelebihan gula dalam darah yang tidak dapat tersaring semua oleh ginjal. 2. Diabetes gestasional Glikosuria juga dapat terjadi jika Anda menderita diabetes gestasional. Ini adalah diabetes yang dialami oleh wanita hamil. Kondisi ini dapat terjadi ketika hormon dari plasenta bayi menghambat insulin dalam mengontrol gula darah sehingga menyebabkan kadar gula darah pada wanita hamil menjadi tinggi. 3. Kondisi hiperglikemia selain diabetes Orang yang tidak menderita diabetes juga bisa mengalami glikosuria karena hiperglikemia. Glikosuria jenis ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang tinggi kadar gula. Selain karena makanan, hiperglikemia juga dapat disebabkan oleh kecemasan yang parah, meningkatnya hormon stres, akromegali, tirotoksikosis, dan sindrom Cushing. 4. Renal glikosuria Renal glikosuria adalah jenis glikosuria yang cukup jarang terjadi. Kondisi ini dapat terjadi meski kadar gula darah Anda normal atau justru di bawah batas normal. Renal glikosuria terjadi karena adanya mutasi gen tertentu yang mengakibatkan gula darah lolos ke dalam urine ketika darah disaring oleh ginjal. Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Penderita Glikosuria Pada sebagian besar kasus, glikosuria tidak memiliki efek atau pun gejala yang serius, sehingga dapat terjadi bertahun-tahun tanpa terasa. Glikosuria sendiri sebenarnya tidak memerlukan penanganan khusus. Justru yang harus diperhatikan adalah kondisi atau penyakit yang melatarbelakanginya. Jika ketika pemeriksaan urine dan darah tidak ditemukan adanya gangguan fungsi ginjal atau hiperglikemia, kemungkinan besar glikosuria disebabkan oleh mutasi genetik dan tidak berbahaya. Namun jika glikosuria disebabkan oleh diabetes, terutama diabetes tipe 2, dokter akan melakukan pengobatan untuk menangani diabetes. Jika tidak, diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, mulai dari gangguan penglihatan hingga gagal ginjal. Jika glikosuria disebabkan oleh keadaan hiperglikemia yang tidak terlalu berbahaya, misalnya karena konsumsi makanan tinggi gula atau stres, penanganan bisa dilakukan dengan rutin berolahraga, memantau kadar gula darah, mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, serta mengurangi konsumsi gula, lemak, kafein, dan minuman beralkohol. Selain itu, obat-obatan untuk membantu tubuh mengambil gula darah ke dalam sel, misalnya metformin, juga dapat digunakan. Namun, penggunaan obat ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Jadi, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter untuk menangani kondisi glikosuria.
RG Squad, pernahkah kamu memerhatikan kalau setelah makan, minum, dan berlari ada banyak zat yang dikeluarkan melalui tubuh? Kenapa ya? Ternyata alasannya, zat-zat tersebut merupakan sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Hal ini disebut dengan proses ekskresi yang tujuannya supaya tidak meracuni tubuh kita. Nah, sistem ekskresi pada manusia ada banyak, lho, melibatkan ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Sekarang, kita bahas tentang ginjal dahulu, ya! Coba siapa yang tahu di mana letak ginjal? Yup, posisinya berada di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang gambar a. Bentuknya seperti biji kacang merah gambar b. Oh ya, ginjal di sebelah kiri letaknya lebih tinggi lho daripada di sebelah kanan. Keduanya berwarna merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya. Wah, bagaimana caranya darah bisa masuk ke dalam ginjal ya? Nah, pertama-tama melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal lewat vena besar. Ginjal pun terdiri dari tiga lapisan gambar c. Bagian luar disebut kulit ginjal/korteks renalis, di bawahnya medula renalis, dan di bagian dalam terdapat rongga ginjal/pelvis renalis yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Selain itu, ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron. Apa itu nefron? Merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah. Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu mengandung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai. Agar kamu tidak bingung, perhatikan kembali gambar di atas ya. Badan malpighi kemudian melanjutkan salurannya ke medula renalis bagian tengah ginjal dan korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah Tubulus proksimal Lengkung henle saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula, menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal. Tubulus distal Tubulus kolektivus pengumpul yang terdapat pada medula Setelah kamu mengetahui cara penyaringan, tahukah kamu bahwa urine yang dihasilkan ginjal harus melalui tiga tahapan? Pertama yaitu filtrasi, kedua reabsorpsi, dan ketiga augmentasi. Kamu ingin lebih paham lagi tentang proses eksresi? Bisa nih coba simak materi pembahasan Ginjal ini di melalui fitur ADAPTO di ruangbelajar. Kamu bisa menyimak pembahasan ini dengan video interaktif sesuai dengan pemahaman belajarmu! a. Tahap Filtrasi Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal, masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Saat darah masuk ke glomerulus, tekanan darah pun menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan tersebut filtrat, tersusun atas Urobilin; Urea; Glukosa; Air; Asam amino; Ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula bowman dan disebut urine primer. Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi. Sementara itu, darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus. b. Tahap Reabsorpsi Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh tahap reabsorpsi. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder yang mengandung air, garam, urea penimbul bau pada urine, dan urobilin pemberi warna kuning pada urine. Urine sekunder yang terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi. c. Tahap Augmentasi Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis rongga ginjal. Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra. Nah Squad, sekarang kamu sudah tahu kan kalau urine adalah salah satu bentuk ekskresi manusia yang dihasilkan oleh ginjal. Kita akan membahas jenis ekskresi lain pada artikel berikutnya ya. So, stay tuned! Sambil membaca artikel di blog Ruangguru, tonton juga video belajar beranimasi lewat aplikasinya supaya BelajarJadiHebat! Referensi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester II. Jakarta Balitbang Kemendikbud. Sumber foto Artikel ini diperbarui pada 6 Januari 2021.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Filtrasi merupakan salah satu dari 3 tiga tahap atau proses pembentukan urin. Proses ini sendiri melibatkan tiga komponen, yakni filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. 1. Penyaringan filtrasi. Proses penyaringan darah terjadi pada kapiler glomerulus, yakni kapiler darah yang bergulung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan darah. Darah dari glomerulus akan melintasi sel-sel epitelium dari kapsul Bowman yang berfungsi sebagai penyaring yang disebut sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air dan molekul-molekul berukuran kecil, tetapi tidak dapat ditembus oleh oleh molekul besar seperti sel-sel darah dan protein plasma darah. Selain proses penyaringan, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus urin primer yang komposisinya mirip dengan darah tetapi tidak mengandung protein. 2. Penyerapan kembali reabsorpsi. Urin primer yang merupakan hasil proses penyaringan selanjutnya mengalir ke pembuluh proksimal. Di dalam pembuluh ini terjadi proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Penyerapan bahan-bahan tersebut, air yang terdapat dalam filtrat glomerulus juga mengalami penyerapan melalui proses osmosis. Proses penyerapan air terjadi juga di dalam pembuluh distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul pembuluh yang turun. Selanjutnya, bahan-bahan yang telah diserap kembali tersebut dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat di sekeliling pembuluh. Proses penyerapan bahan-bahan yang masih berguna juga terjadi di lengkung Henle pembuluh yang naik terutama penyerapan ion natrium klorida. 3. Sekresi. Sekresi adalah proses penambahan zat-zat terlarut yang ada di dalam plasma darah ke filtrat yang ada di dalam saluran nefron, yaitu di dalam pembuluh proksimal dan pembuluh distal. Berbeda dengan proses filtrasi, sekresi merupakan proses pemilihan molekul yang sangat selektif, melalui mekanisme transpor aktif dan pasif. Contohnya pengontrolan ion-ion hidrogen dari cairan interstisial ke dalam pembuluh nefron untuk menjaga pH cairan tubuh tetap konstan. Dari penjelasan ketiga proses yang terjadi dalam pembentukan urin, maka untuk menjaga agar konsentrasi garam dalam cairan tubuh tetap, ialah dengan reabsorpsi dan sekresi. Fungsi utama dari nefron adalah dan pembuluh pengumpul adalah sebagai pusat keseimbangan seluruh organ tubuh dengan mengubah komposisi dari filtrat, meningkatkan konsentrasi dari beberapa senyawa, dan juga menurunkan konsentrasi senyawa tertentu yang terlarut dalam urin dan akhirnya akan diekskresikan. Komposisi urin normal terdiri atas 96% air dan 4% benda padat yang meliputi 2% urea dan 2% hasil metabolik lainnya. Hasil metabolik lain tersebut antara lain adalah zat warna empedu yang berperan memberi warna kuning pada urin, garam-garam mineral seperti natrium dan kalium klorida, serta zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin B dan C. Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus, artinya 99% filtrat glomerulus akan diserap kembali. Setiap harinya, jumlah air yang diserap kembali lebih kurang 178 liter, garam gram, dan glukosa 150 gram. Zat-zat yang terkandung di dalam urin antara lain seperti berikut – Ureum Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya sudah dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari. – Kreatin Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot. – Asam urat Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeluarkan melalui urin setiap hari. – Natrium klorida garam dapur Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk ke dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin. Hal-Hal yang Mempengaruhi Produksi Urine. Ahli kesehatan mengatakan bahwa dengan banyak mengeluarkan urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan sehat apabila dalam sehari mengeluarkan urine sekitar lebih kurang 1 liter. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya di antaranya dipengaruhi oleh zat-zat diuretika, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorpsi ion Na+ . Akibatnya konsentrasi Anti Diuretik Hormon ADH berkurang sehingga reabsorpsi air menjadi terhambat dan volume urine meningkat. Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominal sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu juga meningkatkan kecepatan respirasi. Hal ini menyebabkan volume urine menjadi turun. Apabila kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi kadar air dalam darah menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urine menurun. Demikian juga pada saat tegang atau marah dapat merangsang terjadinya perubahan volume urine. Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .
- Glomerulus adalah organ yang berada di ginjal dan sangat penting dalam proses pembentukan urine. Glomerulus membantu tubuh untuk penyaringan cairan yang sekiranya masih dibutuhkan dan mana yang tidak perlu dibutuhkan. Berikut penjelasan lengkap fungsi glomerulus. Cairan yang dibutuhkan ini akan dikembalikan ke ginjal dan diproses kembali untuk mencegah kekurangan cairan. Untuk memproses cairan yang masuk hingga menjadi urine, ada beberapa proses yang terjadi dalam tubuh manusia yang dinamakan dengan proses ekskresi dan glomerulus merupakan salah satu bagian dalam tubuh yang berperan dalam proses ekskresi tersebut. Proses ekskresi pada tubuh manusia melalui 3 tahapan sebagai berikut Baca JugaJangan Sampai Kelebihan Vitamin D, Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal 1. Filtrasi pada Glomerulus Glomerulus merupakan sebuah jaringan kapiler yang dikelilingi striktur seperti cangkir yang disebut sebagai kapsul glomerulus kapsul Bowman, tempat proses penyaringan atau filtrasi air dan zat lain dari aliran darah terjadi. Filtrasi yang dihasilkan dari glomerulus akan menjadi filtrat glomerulus atau urin primer yang mengandung H2O dan zat-zat terlarut lainnya Setelah proses filtrasi pada glomerulus selesai, maka selanjutnya akan terjadi filtrasi untuk memisahkan sel darah, protein, dan zat larut lainnya. Bagian ini akan memisahkan antara zat yang dapat bertahan di dalam aliran darah dengan zat yang akan melewati membran dan menjadi urin. 2. Proses Reabsorpsi Baca Juga6 Fungsi Ginjal Dalam Tubuh Perlu Diketahui dari Ekskresi hingga Mengatur Tekanan Darah Zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh pada fase filtrasi sebelumnya akan diserap kembali atau direabsorpsi oleh tubuh untuk diserap kembali ke dalam aliran darah melalui dinding tabung kapiler yang berdekatan. Proses ini terjadi di bagian tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Hasil dari proses reabsorpsi ini akan menjadi urin sekunder. 3. Augmentasi Tahapan terakhir merupakan tahap augmentasi di mana zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dibuang atau disekresikan. Tahap augmentasi terjadi di area tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Sebagai informasi tambahan, urine terdiri dari 95 persen air dan 5 persen limbah di mana limbah tersebut bersifat nitrogen. Seluruh limbah seperti urea, kreatinin, amonia, dan asam urat akan dibuang melalui urin. Selain itu, kandungan ion seperti natrium, kalium, dan kalsium juga akan dibuang melalui urine. Nah, bagi kamu yang suka menahan untuk membuang air kecil, urine harus segera dikeluarkan untuk mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh zat-zat yang mengendap pada kantung kemih atau penampung urin dalam tubuh. Selain itu, kamu juga tentunya harus rajin minum air setidaknya 8 gelas per hari untuk mendorong zat-zat berbahaya dalam tubuh. Demikian fungsi Glomerulus. Kamu jangan lupa minum air putih yah. Kontributor Titi Sabanada
glukosa yang terdapat dalam filtrat glomerulus akan diserap kembali oleh