Baca Juga: Berjalan Menuntut Ilmu Artinya Meniti Jalan Menuju Surga. Kisah-Kisah Perjalanan Jauh dalam Mencari Ilmu. Berikut penuturan beberapa kisahnya; Bertanya Kebenaran Sebuah Hadits. Abu Ayub menemui Uqbah bin Amir yang berada di Mesir. Abu Ayub ingin bertanya kepada Uqbah bin Amir tentang sebuah hadist yang didengarnya dari Rasulullah. Imam Syafii memberikan 6 bekal untuk memperoleh ilmu, yakni 1. kecerdasan, 2. semangat, 3. bersungguh-sungguh, 4. berkecukupan, 5. bersahabat (belajar) dengan ustadz (guru), dan 6. membutuhkan waktu secukupnya. Untuk mencatat ilmu dari para gurunya Imam Syafi’i reamaja mengumpulkan potongan tulang dan kertas bekas yang bisa ditulis untuk Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat : 13). Hal ini merupakan fitrah dan ketetapan dari Allah Subhanahu wata’ala, Allah menciptakan kita dari adam dan hawa, kemudian berbangsa dan bersuku – suku Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan “Al adabu fauqol ‘ilmi” artinya adab lebih tinggi daripada ilmu. Begitu pentingnya adab, bahkan para ulama terdahulu begitu fokus mengingatkan kita untuk lebih dulu mempelajari adab sebelum menuntut ilmu. Karena begitu pentingnya adab dalam menyertai keilmuan seseorang. Imam Syafii, “Pagi hariku adalah saat-saat pergi meninggalkan dunia, perpisahan dengan sanak saudara, jauh dari gelas tempat melepas dahaga, kemudian aku akan menghadap Allah. Aku tidak tahu kemana ruhku akan pergi, apakah ke surga dan aku pun selamat ataukah ke neraka dan aku pun berduka.”. Kemudian beliau menangis. Ada cerita yang cukup tenar di kalangan kita sebagaimana sebagaimana dikutip dalam kitab Manhaju Dzawin Nadzar, Imam Al-Ghazali dalam mencari ilmu tidak murni karena Allah. Beliau dan saudaranya Ahmad, sebelum alim di kemudian hari, awalnya juga dimulai dari mencari ilmu bukan karena Allah semata. Mereka berdua mencari ilmu agar dapat makan gratis. ADVERTISEMENT. ChanelMuslim.com – Jabir bin Abdillah adalah salah satu Sahabat Rasulullah yang juga termasuk ke dalam barisan pemuda. Saat itu, beliau masih berumur 15 tahun, tetapi tekad dan semangatnya dalam mendukung serta mengikuti dakwah Rasulullah sangatlah besar. Baca Juga: Amr bin Jumuh Syahid di Perang Uhud. KhazanahImani.com - Menuntut ilmu adalah sebuah amal yang sangat mulia, karena dengan ilmu lah seorang hamba bisa mengenal Tuhannya dan beribadah kepada-Nya. Banyak sekali kisah teladan dalam menuntut ilmu yang bisa kita jumpai, termasuk kisah dari para ulama yang telah mandahului kita. Membaca beberapa kisah mereka, benar-benar akan membuka Para ulama salaf telah memberikan teladan tentang cara berguru dan menuntut ilmu agama. Direktur Pusat Studi Konstitusi dan Hukum Islam IAIN Surakarta, Ustadz Musta’in Nasoha, menjelaskan para ulama salaf itu tidak pernah menyia-nyiakan waktunya, kecuali bersama dengan ilmu. “Misalnya, kita melihat bahwa Imam Syafii itu paling tidak senang Uniknya, perhatian Sang Imam terhadap adab banyak ditemukan dalam syair-syair yang digubahnya. Berikut ini contoh syair-syair Imam Syafi’i tentang adab penuntut ilmu yang penulis kutip dari Kitab Diwân al-Imâm al-Syâfi’i karya Muhammad Abdurrahim (Beirut:Dar al-Fikr, 1995). (1) Ikhlas Karena Allah: “Siapa menuntut ilmu untuk meraih Adapun kemudian kita menuntut ilmu hanya sebatas dengan merenung atau otodidak, ini sangat-sangat tidak baik. Para ulama menyuruh kita berguru, duduk di majelis ilmu yang diasuh oleh para ustadz yang telah betul-betul kokoh dan dalam keilmuannya, di di mejelis para ulama yang betul-betul punya bashirah (pandangan yang sangat tajam terhadap Al-Qur’an, hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Kepentingan Menyeimbangkan Ilmu dan Adab dalam Diri Pelajar. Pada era ini, pendidikan merupakan aspek yang sangat dititikberatkan oleh setiap individu. Bahkan ketika pandemik COVID-19 melanda Malaysia, seluruh masyarakat, khususnya para pelajar tidak terlepas daripada menuntut ilmu meskipun pembelajaran harus dijalankan secara dalam talian. Hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya Imam Ahmad diizinkan kembali untuk membuka pengajaran. Karena sudah mengetahui kesabaran Baqi dalam menuntut ilmu, ia menempatkannya di tempat khusus di dalam majelisnya. Ia juga sering menyampaikan kisah teladan kesungguhan pria Andalusia ini kepada murid-murid di pengajiannya. Hakekat Melalui Jihad Dalam Menuntut Ilmu: Studi Syarah Hadis.3 Kesimpulan penelitian ini bahwa konsep menuntut ilmu menurut hadis meliputi kewajiban menuntut ilmu umum dan ilmu syariat menuju ma’rifat dan hakikat dalam bentuk pengenalan terhadap Tuhan yang disejajarkan dengan jihad sebagai keutamaan 1.Mengikhlaskan niat menuntut ilmu karena Allah Ta’ala. 2.Memohon ilmu yang bermanfaat. 3.Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya ilmu yang diperoleh dengan (sungguh-sungguh) belajar, dan sikap sabar (penyantun) diperoleh dengan membiasakan diri untuk sabar. gZtrbJ2.

kisah sahabat dalam menuntut ilmu