Isa(bahasa Arab: عيسى, `Īsā, Essa; sekitar 1-32M), adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi.Dalam Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih.Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah.
KisahIsrailiyat • Nabi Lut tinggal di gunung dekat bandar Shauar. • Nabi Lut tinggal di Syam • Keduanya anaknya menghidangkan arak serta berzinamenyebabkan kehamilan. Iaitu Muabiyin dan Amuniyin • Nabi Lut mempunyai 3 org anak. Kedua anaknya mati berbaki satu 12.
Israiliyatadalah sebuah kabar atau kisah yang bersumber dari kaum Yahudi dan Nasrani. Penuturan mereka tentang israiliyat merujuk kepada kitab-kitab terdahulu mereka seperti Zabur, Taurat dan Injil. Terkait hal ini, dalam khazanah tafsir al-Qur'an kisah-kisah tersebut kenapa dinamakan al-israiliyat; tidak lain karena penggunaan israiliyat sebagai
KISAHADAM DAN GODAAN IBLIS Ketika Allâh Azza wa Jalla mempersilahkan Adam Alaihissallam tinggal di surga, Allâh Azza wa Jalla telah mengingatkan Adam Alaihissallam untuk mewaspadai godaan Iblis karena dia adalah musuh bagi nabi Adam dan keturunannya: فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ Maka kami berkata, "Wahai Adam!
MUSLIMIDIACOM - Kisah Cerita Nabi Idris Lengkap. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mihla'iel (Mahlail) bin Qinan (Qainan) bin Anusy bin Shiyth (Syits) bin Adam A.S. Nabi Idris as menjadi keturunan pertama yang diutus menjadi nabi setelah Adam. Dalam agama Yahudi dan Nasrani, Idris dikenal dengan nama Henokh.
IbnuAbbas, Ibnu Mas'ud, dan beberapa sahabat Nabi lainnya berkata: "Dan Dia mengutuk ular itu, memotong kakinya, membuatnya berjalan di atas perutnya, dan membuat tanah sebagai rizkinya. Dia menjatuhkan Adam, Hawa, Iblis, dan ular itu ke bawah (bumi)." (PH) Bersambung ke: Kisah Tentang Adam (9): Tempat Dijatuhkannya Adam
Makacelakalah mereka, karena tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang merek perbuat (al-Baqarah [2] : 79) Hal ini yang kemudian menjadi alasan mengapa Nabi melarang untuk langsung menerima kabar (Riwayat Israiliyat) yang diceritakan oleh ahli kitab.
Kisahberkaitan Rasul Allah terdahulu, seperti Nabi Adam as., Nabi Nuh as dan Nabi Musa as. juga mengandungi tokok tambah Israiliyat tertentu di dalamnya. Dalam kisah para Nabi, riwayat-riwayat Israiliyat ini kebiasaannya akan cuba menokok tambah perkara-perkara yang kononnya penting, seperti jenis pokok yang menjadi pohon larangan atau
KisahIsrailiyyat- Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya mengandung ayat yang berkaiat dengan hukum saja, tetapi juga mengandung ayat yang bercerita tentang kisah nabi-nabi dan umat terdahulu. Namun, kisah yang ada dalam Al-Qur'an hanya disebut secara umum dan tidak mempunyai penjelasan yang terperinci. Berbeda dengan kisah-kisah yang tertulis pada kitab-kitab samawi yang lain seperti dalam Taurat dan Injil. Dalam dua kitab ini, kisah-kisah lampau dijelaskan secara
Adamhanya menyandang sebutan bapak manusia saja ( abu al-Insan ). Dua istilah yang berbeda tentunya. Karenanya, tak heran nama-nama sejarawan terkemuka seperti Ibn al-Atsir, at-Thabari, al-Muqrizi, berani berpendapat bahwa jutaan tahun sebelum Adam, telah ada eksistensi manusia di muka bumi. Mereka berjibaku dengan golongan jin, untuk saling
bukukisah para nabi terjemahan qishoshul anbiya ibnu katsir ummul qura. 1 1 2 kisah nabi adam a s kisah kisah para nabi imam. buku kisah kisah para nabi â€" toko muslim online menjual. kisah kisah teladan ibnu katsir elhayya blogspot com. bukukita com kisah para nabi toko buku online. resensi buku karya monumental ibnu katsir kisah 31
Singkatcerita istri Nabi Syam'un yang tergiur imbalan dari raja Israil, membantu percobaan pembunuhan terhadap Nabi Syam'un. Karena sayangnya dan cintanya kepada istrinya, nabi Syam'un pernah berkata: "Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku."
Dalamkisah Yusuf dan Zulaikha banyak terselip kisah-kisah israiliyat yang disisipkan oleh kalangan ahlu kitab dan belum banyak diketahui oleh umat islam yaitu tentang nama keotentikan nama Zulaikha dan tentang rayuan Zulaikha kepada Yusuf as yang membutnya masuk penjara. Di bawah ini kita akan membahas lebih detil perrihal kisah-kisah di atas.
Dalamkeduanya, ada karakter-karakter yang identik ( Adam, Hawa, Setan, dan Allah); tempat kejadian juga sama di keduanya ( taman/surga ); dalam keduanya disebutkan kebohongan Setan dan trik Adam dan Hawa; dalam keduanya disebutkan Adam & Eve memakai daun untuk menyembunyikan rasa malu dari ketelanjangan mereka; dalam keduanya Allah kemudian datang dan menghakimi mereka berdua, kemudian Allah menunjukkan belas kasihan dengan menyediakan semacam pakaian untuk menutupi ' rasa malu ' dari
Kisahdalam Kamus Besar^bahasa^Indonesia (KBBI) mendefinisikan kisah sebagai cerita, kejadian, pada hidup seseorang yang terlampaui. Adapun kisah yang di maksud ialah kisah Isra‟iliyyat pada Nabi Ayyub.3 Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya, ia memiliki banyak binatang ternak, kebun, anak-anak, dan lainnya. Kemudian Allah
zA7g8kU. VIVA – Kisah Nabi Adam dan para nabi yang lain tentu selalu menjadi contoh yang baik bagi kehidupan kita saat ini. Maka belajar memahami berbagai hikmah kehidupan mereka akan sangat bermanfaat bagi kita. Nabi Adam adalah manusia pertama yang diturunkan Allah SWT ke bumi, bersama dengan istrinya yang bernama Hawwa. Nabi Adam termasuk dalam 25 nabi yang disebutkan dalam Al riwayat yang berbeda oleh para Ulama Islam yang berbeda, Nabi Adam hidup selama sekitar 1000 tahun setelah penciptaan. Nabi Adam disebutkan dalam Al Quran dalam beberapa ayat, di antaranya ayat 30-38 Surat Al-Baqarah dan ayat 11-25 Surat Al Araaf. Anak-anak Adam dan Hawa terlahir kembar, yaitu setiap bayi laki-laki dilahirkan bersama dengan bayi perempuan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kisah Nabi Adam, simak ulasan berikut yang disadur dari Southmetroic. Memberitahu para Malaikat tentang penciptaan Nabi Adam Ilustrasi Nabi Adam. Kisah Nabi Adam pertama adalah penciptaan-Nya. Allah SWT menceritakan kepada para malaikat tentang penciptaan Nabi Adam sebagai manusia dan akan menjadi khalifah Allah yang bertugas untuk memakmurkan bumi. Allah SWT telah menyebutkan hal ini dalam Al Quran.“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"." QS. Al Baqarah 30Pernyataan yang diucapkan para malaikat itu bukanlah suatu bentuk perselisihan dengan keputusan Allah SWT, atau karena iri pada Nabi Adam atau sebagai pemikiran keliru. Allah SWT telah menggambarkan Malaikat sebagai makhluk yang tidak mendahului-Nya dalam berbicara, artinya mereka tidak meminta apapun kepada Allah SWT tanpa Allah SWT memberi tahu mereka bahwa Dia akan menciptakan makhluk di bumi dan mereka memiliki pengetahuan, satu-satunya kekhawatiran malaikat adalah bahwa makhluk ini manusia akan melakukan kerusakan di Nabi Adam Kisah Pernikahan Nabi Adam dan Hawa dengan Maskawin Membaca Sholawat Kisah Nabi Adam berikutnya adalah diciptakan langsung dari tangan Allah dari tanah dan ruhnya langsung ditiupkan oleh Yang Maha Kuasa sendiri. Selain itu, Nabi Adam AS juga dibekali dengan akal yang membuatnya mampu mempelajari, mengamati, dan memahami sesuatu. Hal yang sama terlihat dari ayat-ayat Al Quran berikut ini“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!” QS. Al Baqarah 31“Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” QS. Al Baqarah 32Dia Allah berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia Adam menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” QS. Al Baqarah 33Allah menyatakan keutamaan Nabi Adam AS di atas para malaikat, karena Dia mengajarkan kepada Adam, daripada mereka, nama-nama/ilmu segala sesuatu, yaitu nama-nama yang digunakan manusia, seperti binatang, langit, bumi, darat, laut, termasuk nama-nama spesies terjadi setelah malaikat bersujud kepada Nabi Adam. Diskusi ini berlanjut untuk menunjukkan pentingnya posisi Nabi Adam, dan tidak ada pengetahuan malaikat tentang penciptaan Khalifah ketika mereka bertanya tentang hal itu. Ini menunjukkan keunggulan Nabi Adam atas Malaikat dalam malaikat di hadapan Nabi Adam Kisah Pernikahan Nabi Adam dan Hawa dengan Maskawin Membaca Sholawat Allah menerima doa mereka dan memberikan pengampunan-Nya kepada mereka. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran yang artinya, “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” QS. Al Baqarah 37Ibn Asakar melaporkan bahwa kisah Nabi Adam menangis selama 60 tahun karena kehilangan surga dan 70 tahun karena kesalahannya. Allah menerima taubat mereka karena ikhlas tetapi juga menjauhkan mereka dari berkah surga. Baik Nabi Adam dan Hawa meninggalkan surga dan turun ke mengatakan kepada mereka bahwa bumi akan menjadi wilayah dan asal mereka di mana mereka akan hidup dan mati. Sebagaimana disebutkan dalam Al QuranAllah berfirman, "Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan tempat mencari kehidupan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan." Allah berfirman, "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan.” QS. Al Arraf 724-25Kehidupan Adam di Bumi Kisah Pernikahan Nabi Adam dan Hawa dengan Maskawin Membaca Sholawat Ada berbagai riwayat dalam sumber-sumber Islam tentang di mana kuburan Nabi Adam dan Hawa berada. Menurut riwayat ini, kuburan Nabi Adam berada di gua Abu Qubays di Mekah, yang merupakan gunung pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Menurut riwayat lain, Nuh meletakkan peti mati Nabi Adam di Bahtera dan menguburnya di Baitul-Maqdis Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, setelah banjir. Menarik! Ini 4 Film Bollywood yang Berkisah Tentang Kehidupan Wanita Pekerja Seks Sederet film Bollywood memang selalu menyita perhatian. Seperti halnya film Bollywood yang menceritakan kehidupan para wanita pekerja seks komersial atau PSK. 14 Juni 2023
Sana`a ANTARA News - Pengetahuan sejak turun temurun bagi sebagian besar orang, terutama kaum Muslimin, adalah Siti Hawa sebagai ibu dari sekalian umat manusia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Sebagian besar ulama pun sering menyampaikannya di acara-acara ceramah bahwa memang Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, yang dari keduanya umat manusia berkembang sampai hari kiamat kelak. Beberapa dai yang muncul di layar-layar kaca tidak sekalipun menyebutkan adanya perbedaan atau polemik ulama dan fuqaha ahli fiqh tentang asal penciptaan Siti Hawa, sehingga pendapat tersebut layaknya telah baku. Tapi, beberapa ulama kontemporer tidak sependapat dengan keyakinan umum itu. Masalah penciptaan ummul bashar ibu umat manusia tersebut kembali diangkat oleh sejumlah ulama belum lama ini. "Ibunda Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam adalah keyakinan yang keliru," kata DR Abdul Ghani Shama, seperti dikutip harian Al-Bayan, Jumat 20/4. Menurut Penasihat Menteri Wakaf Mesir itu, keduanya diciptakan dari materi yang sama, sedangkan keyakinan yang berkembang selama ini adalah berasal dari "israiliyat" kisah-kisah yang tidak jelas asalnya. "Banyak kisah tentang penciptaan Hawa, sebagian menyebutkan dari tulang rusuk bengkok Nabi Adam, sebagian kisah menyebutkan dari tulang rusuk lurus. Ada juga yang menyebutkan bahwa saat Nabi Adam terbangun tiba-tiba di sampingnya telah ada Siti Hawa," kata DR Aminah Nuseir. Guru besar Aqidah dan Filsafat di Universitas Al-Azhar, Kairo, itu mengingatkan bahwa kisah-kisah tersebut tidak ada dasarnya semuanya adalah "israiliyat" yang tidak bisa dijadikan dasar. "Akidah Muslim yang benar adalah baik Adam maupun Hawa berasal dari 'nafsun wahidah' yang satu yang sangat jelas dipaparkan oleh Al-Qur`an. Jadi, tidak perlu ditafsirkan dengan kisah-kisah yang tidak jelas," katanya. Hal senada juga ditandaskan oleh pakar Muslim, Abdul Fatah Asakir. "Pendapat sebagian ulama yang menyebutkan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak tepat, karena ia diciptakan dari jenis yang sama," ujarnya. Menurut dia, sejumlah hadis yang menjadi sandaran sebahagian ulama tentang Siti Hawa sanadnya penukil hadis lemah. Ia menyebutkan, sejumlah hadis tersebut yang ia ragukan keabsahannya. Tetapi, ulama lain mengingatkan bahwa mereka yang tidak mengakui Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak mengerti Islam, sebab ayat dalam Al-Qur`an jelas bahwa yang dimaksud dengan "nafsun wahidah" adalah Nabi Adam. "Dengan demikian Hawa dijadikan dari nafsun wahidah artinya diciptakan dari Nabi Adam lalu umat manusia berkembang dari keduanya," kata DR Musthafa Al-Shuk`ah, anggota Lembaga Riset Islam Mesir. Ia menolak pendapat yang menyebutkan bahwa penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam adalah didasarkan pada "israiliyat". "Mereka yang mengatakan `israiliyat` harus takut kepada Allah," ujarnya. Penegasan yang sama juga dikemukakan oleh DR Ahmed Taha, guru besar fiqh lintas mazhab. "Setiap orang yang berkeyakinan bahwa Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk Adam adalah keyakinan yang tidak benar," katanya. Ia juga menyebutkan, dalil dari ayat Al-Qur`an yang sama dari dalil ulama yang mengingkari Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam. "Hadist lebih menjelaskan lagi bahwa ibunda Hawa memang berasal dari tulang rusuk Nabi Adam," ujarnya menambahkan. *Editor Priyambodo RH COPYRIGHT © ANTARA 2007
KISAH ADAM DAN GODAAN IBLISKetika Allâh Azza wa Jalla mempersilahkan Adam Alaihissallam tinggal di surga, Allâh Azza wa Jalla telah mengingatkan Adam Alaihissallam untuk mewaspadai godaan Iblis karena dia adalah musuh bagi nabi Adam dan keturunannyaفَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰMaka kami berkata, “Wahai Adam! Sesunggunya dia iblis musuh bagimu dan istrimu, maka sekali-kali janganlah dia sampai mengeluarkan kalian berdua dari surga sehingga kamu akan celaka. [Thaha/20117]Ini merupakan sebentuk pemuliaan bagi nabi Adam Alaihissallam , karena Allâh telah memberitahukan kepada beliau siapa musuhnya yang akan berusaha mencelakakan beliau dan juga istrinya. Pemberitahuan akan membuat Nabi Adam Alaihissallam lebih berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu daya ADAM ALAIHISSALLAM DAN GODAAN IBLIS Kedengkian serta kesombongan iblis tampak jelas ketika ia menolak perintah Allâh Azza wa Jalla yang menyuruhnya bersujud kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ketika itu, iblis berusaha membela diri dengan mengemukakan alasan-alasan pembangkangannya. Disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur’anقَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ ﴿٧٥﴾ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍAllâh berfirman, “Hai iblis! Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi? Iblis berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. [Shaad/3875-76]Akibat tidak mematuhi perintah Allâh Azza wa Jalla , iblis menjadi kufur dan berhak mendapatkan laknat dari Allâh Azza wa Jalla , kemudian Allâh Azza wa Jalla mengusirnya dari surga dengan penuh memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar bisa hidup sampai hari kiamat dan Allâh mengabulkan رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿٧٩﴾ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ﴿٨٠﴾ إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ ﴿٨١﴾ قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٨٢﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَIblis berkata, “Ya Rabbku! Beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan!’ Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya hari Kiamat.” Iblis menjawab, “Demi keperkasaan-Mu! Aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis[1] di antara mereka. [Shaad/3879-83]Sejak saat itu, Iblis mulai menebarkan permusuhannya dengan Nabi Adam Alaihissallam dan ayat yang lain, disebutkan tekad kuat iblis untuk menyesatkan manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirmanقَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿١٦﴾ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَIblis menjawab, Karena Engkau telah menghukumku, aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari arah depan dan dari arah belakang mereka, dari arah kanan dan arah kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapatkan kebanyakan mereka bersyukur.’ [Al-A’râf/716- 17]Pasca keluar dari surga, Iblis membuktikan tekadnya untuk menyesatkan Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Dia berusaha menggoda Nabi Adam Alaihissallam dengan berbagai cara. Yang paling jitu dan menipu yaitu ia datang kepada Nabi Adam Alaihissallam mengaku sebagai pemberi nasehat yang jujur dan ingin menunjukan sesuatu yang lebih baik kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ini diceritakan oleh Allâh dalam al-Qura’an, diantaranya dalam firman Allâh Azza wa Jalla فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ ﴿٢٠﴾ وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَMaka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata, “Rabb kamu tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam surga.” Dan dia bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” [Al-A’raf/720-21]Demikianlah, untuk suatu hikmah yang dikehendaki Allâh Azza wa Jalla , akhirnya iblis berhasil menggoda Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Mereka mengkonsumsi buah yang dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla . Akibatnya, aurat mereka terlihat dan mulailah sibuk menutupinya dengan dedaunan di surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat al-A’raf ayat ke 22 s/d 25, yang artinya, “Maka syaitan membujuk keduanya untuk memakan buah itu dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” Keduanya berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan tempat mencari kehidupan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”.Allâh berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan PENTINGIblis akan hidup sampai hari akan senantiasa memusuhi, menggoda dan berusaha menjerumuskan manusia ke dalam api iblis yang dipergunakan untuk memerangi bani Adam hanyalah bisikan dan menghiasi sesuatu yang buruk supaya terlihat indah dalam pandangan bani AdamLaki-laki dan perempuan berkewajiban menutupi aurat mereka masing-masingDosa menyebabkan iblis terusir dari surga begitu pula Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau, hanya saja Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau segera menyadari dan mengakui kesalahan mereka lalu bertaubat dan memohon ampunan kepada Allâh Azza wa Jalla sehingga Allâh Azza wa Jalla menerima taubat mereka serta mengampuni dosa mereka.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIX/1436H/2015. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allâh Azza wa Jalla
Terdapat riwayat sebutkan ular terlaknat dan tidak masuk surga. Ilustrasi ular KAIRO— Berbagai kisah tentang Nabi Adam AS dan Hawa banyak berkembang di masyarakat. Terutama tentang bagaimana Nabi Adam diusir dari surga karena melanggar larangan Allah ﷻ setelah mendapat bisikan buruk dari iblis. Ada versi kisah yang menyebutkan bahwa iblis bisa masuk ke surga dan membisiki Adam karena bantuan dari hewan ular saat itu. Iblis dikisahkan bersembunyi di antara taring ular untuk bisa masuk ke surga dan menggoda Nabi Adam AS. Karena peristiwa ini, konon ular menjadi hewan terlaknat karena berkontribusi atas terusirnya Adam. Dalam sebuah hadits yang ternyata sangat lemah sanadnya, ular disebut sebagai hewan yang harus dibunuh karena menjadi salah satu makhluk penyebab terusirnya Adam. Dari semua kisah dan riwayat di atas, benarkah cerita dan nasib ular sebagai hewan terlaknat? Dilansir dari Elbalad, cerita di atas merupakan kisah Israiliyat atau berasal dari orang-orang Israel sejak dulu. Ada juga ahli kitab yang memberikan kisah dengan versi demikian dan Ibnu Abas juga tidak meriwayatkan hadits tersebut. Penasihat Fatwa Mesir, Dr Majdy Ashour juga mengatakan, narasi bahwa ular terlaknat dan menjadi hewan yang tidak masuk surga adalah tidak benar. Hewan-hewan memang akan hadir saat hari kebangkitan, tapi bukan untuk dihitung amal dan kesalahannya, melainkan untuk menjadi saksi atas dirinya jika pernah terzalimi selama di dunia Terkait kisah Nabi Adam AS, Allah SWT berfirman فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ Artinya “Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam surga.” QS Al A’raf 20. Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada surat atau riwayat hadits yang menyebutkan tentang kisah ular yang terlaknat karena membantu iblis menggoda Nabi Adam AS. Semua narasi itu bersumber dari kisah Israiliyyat yang tidak ada bukti dalam ayat Alquran dan hadits Rasulullah ﷺ. Sumber
kisah israiliyat nabi adam